Kisah ini menceritakan bahayanya kalau kontent kontent itu,dilihat oleh anak kita yang belum cukup umur...
misalnya ada anak bertanya seperti ini "Ayah, ini apa?" tanya seorang gadis cilik kepada ayahnya sambil menunjuk layar monitor komputer. Sang ayah, Andi, 50 tahun, malah kaget dibuatnya. Sebenarnya, putrinya hanya menanyakan foto atau gambar kartun kesukaannya tetapi yang muncul malahan gambar gadis cantik tanpa busana.
Kejadian itu menjadi salah satu penyebab munculnya "Nawala", peranti lunak anti-pornografi. Beberapa bulan yang lalu nama Nawala memang menjadi buah bibir. Apalagi setelah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendesak Research in Motion, produsen layanan seluler BlackBerry, untuk memasang filter anti-porno dalam jaringan internetnya.
sekarang kalau mereka yang coba-coba mengakses situs porno akan ketemu dengan pemberitahuan dari Nawala. Tak hanya itu, Nawala juga akan memburu situs-situs porno dan berbahaya lainnya untuk dimasukkan dalam daftar terlarang.
Sebagai pengurus Asosiasi Warung Internet Indonesia (Awari), Nawala memang sudah lama berangan-angan menciptakan dunia maya yang aman, bersih, dan sehat, terutama untuk anak-anak. Nawala diharapkan dapat mewujudkannya. Pendirinya yaitu M.Yamin juga berharap, Nawala dapat sekaligus menghapus citra warung internet (warnet) sebagai tempat untuk melihat situs jorok. "Warnet selalu identik dengan internet yang porno, tidak aman dari virus, malware, dan sebagainya. Kami ingin menghilangkan citra seperti itu," kata Yamin kepada Ken Andari dari Gatra.
Oleh karena itu, Yamin beserta tiga kawan sesama pengurus Awari, yakni Irwin Day, Bill Fridini, dan Aditantra Adiyoso, kemudian mengembangkan Nawala. Mereka sepakat menggunakan metode DNS (domain name system) spoofing untuk blokir situs bermasalah yang mengandung unsur porno, virus, judi, phishing (penyesatan), dan sejenis
Akhirnya, DNS Nawala pun resmi digunakan sejak 2007. Nama "Nawala" itu berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "pesan yang baik". "Melalui Nawala, kami ingin berpesan kepada mereka yang mengakses situs negatif bahwa sebenarnya masih banyak situs yang bermanfaat," ujar Yamin.oleh karena itu, Yamin dan kawan-kawan tak hanya menggunakan Nawala untuk diri sendiri.
Yamin dan kawan-kawan menginginkan sistem filtering yang mereka gunakan juga bisa dipakai di warnet seluruh Indonesia. "Bukan hanya di warnet, kami ingin layanan DNS filtering ini bisa digunakan secara luas dan gratis oleh lembaga, keluarga, atau siapa pun yang ingin berinternet dengan bersih dan aman," ia menambahkan.bersambung...
misalnya ada anak bertanya seperti ini "Ayah, ini apa?" tanya seorang gadis cilik kepada ayahnya sambil menunjuk layar monitor komputer. Sang ayah, Andi, 50 tahun, malah kaget dibuatnya. Sebenarnya, putrinya hanya menanyakan foto atau gambar kartun kesukaannya tetapi yang muncul malahan gambar gadis cantik tanpa busana.
Kejadian itu menjadi salah satu penyebab munculnya "Nawala", peranti lunak anti-pornografi. Beberapa bulan yang lalu nama Nawala memang menjadi buah bibir. Apalagi setelah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendesak Research in Motion, produsen layanan seluler BlackBerry, untuk memasang filter anti-porno dalam jaringan internetnya.
sekarang kalau mereka yang coba-coba mengakses situs porno akan ketemu dengan pemberitahuan dari Nawala. Tak hanya itu, Nawala juga akan memburu situs-situs porno dan berbahaya lainnya untuk dimasukkan dalam daftar terlarang.
Sebagai pengurus Asosiasi Warung Internet Indonesia (Awari), Nawala memang sudah lama berangan-angan menciptakan dunia maya yang aman, bersih, dan sehat, terutama untuk anak-anak. Nawala diharapkan dapat mewujudkannya. Pendirinya yaitu M.Yamin juga berharap, Nawala dapat sekaligus menghapus citra warung internet (warnet) sebagai tempat untuk melihat situs jorok. "Warnet selalu identik dengan internet yang porno, tidak aman dari virus, malware, dan sebagainya. Kami ingin menghilangkan citra seperti itu," kata Yamin kepada Ken Andari dari Gatra.
Oleh karena itu, Yamin beserta tiga kawan sesama pengurus Awari, yakni Irwin Day, Bill Fridini, dan Aditantra Adiyoso, kemudian mengembangkan Nawala. Mereka sepakat menggunakan metode DNS (domain name system) spoofing untuk blokir situs bermasalah yang mengandung unsur porno, virus, judi, phishing (penyesatan), dan sejenis
Akhirnya, DNS Nawala pun resmi digunakan sejak 2007. Nama "Nawala" itu berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "pesan yang baik". "Melalui Nawala, kami ingin berpesan kepada mereka yang mengakses situs negatif bahwa sebenarnya masih banyak situs yang bermanfaat," ujar Yamin.oleh karena itu, Yamin dan kawan-kawan tak hanya menggunakan Nawala untuk diri sendiri.
Yamin dan kawan-kawan menginginkan sistem filtering yang mereka gunakan juga bisa dipakai di warnet seluruh Indonesia. "Bukan hanya di warnet, kami ingin layanan DNS filtering ini bisa digunakan secara luas dan gratis oleh lembaga, keluarga, atau siapa pun yang ingin berinternet dengan bersih dan aman," ia menambahkan.bersambung...
No comments:
Post a Comment
kritik dan saran sangat saya harapkan.silahkan tinggalkan coretan di kolom ini.